Menjadi delapan belas adalah simbol kedewasaan.
Sudahkah? Pantaskah?

Dokter gigi saya, sering sekali berkomentar, "kamu tuh sudah kuliah gini lho kok masih kayak anak-anak."

Hm. Celetukan itu membawa saya ke palung renungan yang dalam. Yang ia katakan ada benarnya juga. Saya sudah bisa apa sih di usia lewat akil baligh ini?

Harry Potter, di usianya yang ketujuh belas berhasil menumbangkan Pangeran Kegelapan, Voldemort.

Saya, di penghujung usia tujuh belas, berhasil menumbangkan dua buah tabung reaksi di laboratorium biokimia fakultas.

Pencapaian saya di usia 17 tahun, atau sama dengan pencapaian saya di 2014, tidak banyak. Ada capaian pendidikan, ada capaian olah raga. Capaian rohani juga insya Allah saya dapat, dengan menjadi lebih dekat dengan Allah. Saya rasa seiring dengan bertambahnya umur, seseorang memiliki tendensi untuk lebih giat mendekatkan diri dengan Tuhannya. Atau, itu hanya terjadi di lingkungan pergaulan saya?



Maka, di tahun 2015 ini saya harap saya bisa menggapai lebih banyak lagi mimpi-mimpi yang bergantungan di langit. Satu yang saya garis bawahi, harus melihat dunia luar! Exchange, backpack, summer course, semua, you name it. Dilematis juga sih, saya sadar bahwa kehidupan perkuliahan sangat amat menyita waktu dan......jika saya menundanya, well, mau jadi dokter berapa tahun lagi? :(

So, hello adventurous year, welcome 2015!

Label: life, trash