aboutchatlinksarchives


Senin, 18 Maret 2013
that kind of stuff @ 07.51

umurku enam belas tahun. dan selama enam belas tahun masa kehidupan itu, aku telah mengarungi berbagai fase-fase, seiring dengan berubah-ubahnya preferensi, kesehatan jiwa raga, pun kewarasan otak.

sejauh yang dapat kuingat, aku mulai memiliki preferensi sendiri dalam mixing and matching clothes dari kelas 3 SD. waktu itu, gaya yang kusenangi adalah gaya casual, boyish, dan, mama 90 % tidak setuju dengan pilihan-pilihanku. seringkali aku mengenakan baju-baju pilihan mama dengan setengah hati. tapi ada satu momen yang kuingat, mama membelikanku wristband warna merah muda dengan emboss adidas, dan wristband juventus untuk adikku. wah, kalau pakai itu, aku merasa jadi orang paling keren sedunia. 

lalu, waktu aku kelas 4 SD, aku ingat sekali, papa menyuruhku berganti pakaian untuk menjemput mama. aku memilih kaus warna biru muda, deker ungu, kerudung hijau, dan celana jins. don't laugh. aku merasa keren sekali waktu itu, dan aku bangga akan pilihanku. ((oh man i have no shame orz))

kemudian, aku memasuki kehidupan sekolah menengah pertama. waktu itu, aku masih menggandrungi grup band Inggris, Muse. aku memotong rambutku cepak, senang dengan baju-baju berwarna gelap, dan sneakers! aku menjadi seorang anak tomboi yang sedikit demi sedikit terkikis kelembutan perangainya, dan cuek. oh sungguh, aku rasa Muse did have some part of responsibilities here. kemudian, di kelas 8 aku berteman dengan seorang anak yang sangat, sangat, sangat tomboi. rasa-rasanya ia ingin melawan kodrat.   sedikit banyak aku terpengaruh olehnya. baju-bajuku kebanyakan kemeja unisex, dan juga aku mengenakan jam tangan yang lebih cocok digunakan pria. di penghujung kelas 8, awal-awal kelas 9, aku mengenal kpop. aku mulai mendalami DBSK. aku mengunduh video-video mereka, lagu mereka, gambar-gambar mereka. memantau segala berita terbaru, dan juga meng-catch up berita-berita lama mereka. melahap segala artikel tentang mereka. sampai-sampai aku hafal di luar kepala fakta-fakta tentang mereka, dan bahkan mampu membedakan member hanya dengan melihat punggung tangannya saja. yeah, aku menjadi seorang fan DBSK, Cassiopeia. DBSK banyak mempengaruhiku. aku menjadi lebih lembut, mulai menyenangi warna-warna pastel, blus-blus, bersikap lebih sopan. DBSK menginspirasi segala hal bagiku. 

ketika SMA, aku masih bersifat separuh tomboi (mungkin sudah bawaan sejak orok). namun seiring dengan berjalannya waktu, aku menjadi lebih feminin. banyak teman-teman smp yang kagum  terheran-heran, dan deras pujian mengalir padaku. entah kenapa. 

pepatah itu benar, lingkungan mengambil andil yang besar dalam membentuk dirimu. siapa band favoritmu, siapa temanmu, inspirasimu, apa film yang kau tonton, apa buku yang kau baca, majalah apa yang kau beli. dan pada akhirnya, di akhir perjalanan ini, kau tidak perlu lagi mencari-cari jati diri. 
kau adalah jati dirimu. 




Label:


takes off against the wind, and not with it
Welcome! Selamat datang!

This is my forte. I shall write what I want, post thoughts, inspirations, pretty much anything that comes to my mind.